人绒毛膜促性腺激素值测定值372.9指的是什么

Project MUSE - Marx & Engels Collected Works Vol 09
Subject Index
an abstract, here is a brief excerpt of the content:
641 SUBJECT INDEX A Absolutism—68, 371, 453, 498 See also Monarchy, absolute Agitation and propaganda—50, 188, 326, 365, 372-73, 386 America—217 Aristocracy (nobility), French—80 Aristocracy (nobility), Hungarian—40, 186, 229-30, 299 Army — Landsturm—172, 182, 334, 416 — revolutionary—181-82, 346, 349 Army, Austrian—148, 175-76, 231-33, 304, 349, 411 Army, English— 22-23 Army, French—170, 426, 463 Army, German revolutionary (in 1849) — 463 Army, Hungarian revolutionary (in 1848 and 1849)—181-82, 231-33, 319, 34445 , 346, 406, 459-61, 463 Army, Piedmontese—150-51, 175 Army, Prussian—22 — as tool of reaction—69, 87-88, 195, 402, 411-12, 416, 432, 464-65 — civic militia (Bürgerwehr)—416, 423 — army reserve (Landwehr)—195-96, 297-300, 411, 412, 414-16, 423, 426, 434, 466 Artillery— 234, 245, 284, 316, 423, 435 Austria — political system—47, 102, 105, 116, 148 — Constitution, constitutional question —47-49, 105, 107, 149, 246 — finances, financial policy—94, 107, 275, 303, 315, 345, 355, 364 — national question—12, 105-07, 116 — during the 1848-49 revolution —9, 12, 31, 47, 102-07, 368, 378, 456, 458 — peasant movement—117, 123-24, 289-90 — and England—351, 463 — and France—170 — and Germany—47-49, 461-62 — and Hungary, Hungarian national liberation movement—9-11, 14, 15-16,107,133,178,254,352,353, 368-69, 391, 397-98, 411, 424-25, 455-62 — and Italy—107, 247, 461-62 — and Poland—461 — and Prussia—257, 382, 394-95, 419,421 — and Russia—17, 90, 94, 106, 113, 134, 154, 158, 162, 182, 188-90, 235-36, 237, 253, 279-80, 305, 319, 331, 345, 365, 369, 382, 391, 394, 398, 409, 414, 418 — and Slavs, Slav question—12, 107, 116-17, 124, 149, 246, 253, 307-09, 456 — and Turkey—73 See also Army, A AustroItalian war of 1848-49; Revolution of 1848-49 in Austrian Empire 642 Subject Index Austro-Italian war of 5, 148, 150-51, 156-57, 161, 164-66, 176,247, 280, 295, 296, 317 — battle at Novara—169-70, 171-75, 266, 295 — and Germany—176 — and prospects of revolution in Europe—149, 151, 170, 171, 172, 173 See also Revolution of 1848-49 in Austrian E Revolution of 1848-49 in Italian states B Baden— 55, 416, 421, 465, 474-76 Banat, the— 97, 155, 183-84, 236, 243, 250, 279, 304-05, 313, 334, 337, 344, 406, 410, 425, 456, 461 Bank, banks—5 — of England—3, 5 — French—79 — Hungarian—303 — Prussian (Seehandlung)—420 Barbarians, barbarism—53, 228 Belgium—42, 198, 260 Bohemia, Bohemians (Czechs)—106, 161, 229, 382, 392, 394-95 Bourgeoisie—151, 191-92, 197 — French —79-82, 191, 197 — Hungarian—111 — Prussian—56, 69, 84-85, 108, 32224 , 392, 445, 448, 453, 467 See also C C C P S Society, bourgeois Bourgeois political economy—215, 222, 226 Bukovina, the—134, 159, 189, 334, 398 — revolutionary peasant movement in , 331, 425 C Campaign for Imperial Constitution in Germany— 378, 392, 399, 411-12, 416-17, 421, 426, 434-35, 447-49, 463, 465, 474-76 — uprising in Dresden (May 3-8, 1849)—411, 412, 416, 421, 426, 430, 435 — uprising in Rhine Province of Prussia —412, 426, 428-29, 432-36, 447-49, 467 — uprising in Palatinate—411, 421, 474-76, 482-84 — uprising in Baden—421, 474-76 Capital — definition—211-12 — prerequisites of—213 — wage labour as basis of and condition for its development—198, 203, 213-16, 218-21, 225-28 — its movement as self-expanding value—224 — its material content and social form —211 — as social relation of production— 211, 212, 215, 220, 221 — as dominant social force of bourgeois society—213 — and division of labour—222-28 — antithesis between capital and wage labour—3, 198, 203, 213-16, 22021 — and wages—222-28 — as sum of commodities—212 — components of—212, 213 — concentration of—222 — migration of—3, 207-08 — historically transient character of— 212 — bourgeois economists' assertion on community of interests of workers and capitalists—214, 222, 227 Capitalist, capitalists — interests and incentives—214 — as owner of conditions of labour— 202-03 — and worker—198, 203, 213-15 — and peasant—81-82 — and development of productive forces of labour—223-24, 227-28 — big capitalists—227 — ruin of small capitalists by big ones—227 — and rentiers—227 See also C Exploitation Causality — necessary, inevitable consequence — 191 — in history, historical causes...
You have access to this content
Free sample
Open Access
Restricted AccessAnalisis Kemitraan Usaha Tomat di Lembang, Jawa Barat (Studi Kasus Kelompok Usahatani Mekar Tani Jaya).
This Collection
JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.
dc.contributor.advisorBaga, Lukman M
dc.contributor.advisorTinaprilla, Netti
dc.contributor.authorMulyani
dc.date.accessionedT02:55:01Z
dc.date.availableT02:55:01Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/986
dc.description.abstractHortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang telah
memberikan kontribusi bagi sektor pertanian maupun perekonomian nasional.
Dari berbagai jenis komoditas hortikultura, sayuran segar adalah salah satu dari
komoditas hortikultura sebagai komoditi pangan strategis nasional (BKP 2010).
Jawa Barat merupakan salah satu wilayah dengan agroklimat yang sesuai untuk
dilakukan budidaya sayuran, tomat diantaranya. Jawa Barat juga merupakan
provinsi dengan produksi tomat terbanyak di Indonesia pada tahun 2013. Tomat
merupakan salah satu komoditas agribisnis yang diunggulkan di Kabupaten
Bandung Barat selain cabe dan buncis (Kementan 2010). Petani mengalami
beberapa kendala jika menjalankan usahatani tomat secara individu, seperti
sulitnya askes terhadap kredit, pasar, dan juga harga jual. Posisi tawar petani dapat
meningkat dengan adanya kelembagaan usaha melalui kemitraan. Pelaksanaan
kemitraan tersebut telah dilakukan oleh kelompok usahatani Mekar Tani Jaya dan
CV Yan&s Fruit and Vegetables di Lembang.
Kemitraan yang dilaksanakan antara petani mitra dengan CV Yan&s Fruit
and Vegetables telah berlangsung lama, dan dalam pelaksanaannya terjadi
penurunan jumlah petani mitra, yaitu dari 372 petani menjadi 74 petani. Kondisi
tersebut mengindikasikan adanya suatu masalah dalam kemitraan yang dijalin,
yaitu mengapa sampai terjadi penurunan jumlah petani mitra?. Hal ini akan
berdampak pada hubungan kerjasama, karena suatu kemitraan dapat dikatakan
berhasil jika kemitraan tersebut dapat berkelanjutan. Adanya perbedaan
kemampuan dalam mengelola, sumber daya yang dimiliki dapat memengaruhi
terwujudnya kemitraan yang berkelanjutan. Kemitraan yang terjalin diatur dan
ditentukan secara bijak agar dapat menciptakan win-win solution bagi semua
pihak yang terlibat. Implementasi dari hubungan kerjasama tersebut dilaksanakan
melalui pola-pola kemitraan yang bertujuan agar pelaksanaan kemitraan dapat
terlaksana dengan baik serta diketahuinya secara jelas mengenai hak dan
kewajiban bagi semua pihak yang bermitra.
Tingkat kemitraan membantu dalam mengetahui keberadaan posisi
hubungan kerjasama yang dilakukan, sehingga dengan menyadari kelebihan dan
kekurangan masing-masing pihak diharapkan dapat merasa puas terhadap kinerja
pelaksanaan kemitraan dan kemitraan dapat berkelanjutan. Hal tersebut penting
dalam mewujudkan kemitraan yang saling membutuhkan, saling menguntungkan,
dan saling memperkuat, sehingga dilakukan penelitian mengenai kemitraan usaha
tomat di Lembang, Jawa Barat. Penelitian bertujuan mengidentifikasi pola
kemitraan yang telah terjalin akan dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif dengan acuan teori menurut Eaton dan Shepherd (2001) dan
Departemen Pertanian (2002). Tujuan kedua penilaian tingkat hubungan
kemitraan melalui penilaian derajat kemitraan, dan tujuan ketiga menggunakan
model IPA (Importance Performance Analysis) dalam menganalisis persepsi
menurut petani mitra dan CV Yan&s Fruit and Vegetables.
Penelitian dilakukan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada bulan Juli
2015 dengan responden berjumlah 40 petani mitra. Analisis data yang digunakan
adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dilakukan melalui pendekatan
secara deskriptif untuk mengetahui informasi kondisi atau gambaran umum dari
kemitraan yang telah terlaksana. Sementara analisis data kuantitatif berupa
penilaiaan skor derajat kemitraan dan metode IPA (Importance Performance
Analysis). Skala pengukuran penelitian ini menggunakan skala likert yaitu skor 1
hingga skor 5 dengan 30 atribut melalui empat dimensi yaitu context, input,
process, dan output.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kerjasama yang telah
dilakukan CV Yan&s Fruit and Vegetables dengan petani mitra dapat diidentifikasi
menggambarkan pola kemitraan informal jika mengacu teori Eaton dan Shepherd.
Kekhasan produk dari model kemitraan ini adalah produk membutuhkan
pengolahan minimal atau kemasan serta koordinasi vertikal (misalnya buah segar,
sayuran, kadang-kadang juga tanaman pokok). Pada model ini, terdapat beberapa
kekurangan yaitu tidak adanya kontrak perjanjian secara tertulis. Sementara jika
mengacu pada Deptan dapat diidentifikasi termasuk pola kemitraan dagang
umum. Kemitraan yang dilaksanakan oleh oleh CV Yan&s Fruit and Vegetables
dengan petani mitra meliputi pemenuhan pasokan tomat yang sesuai standar dan
kriteria tertentu, penampungan dan pemasaran hasil tomat.
Penilaian derajat kemitraan menurut petani mitra sebesar 680 dan pihak
CV Yan&s Fruit and Vegetables sebesar 655. Hasil tersebut menunjukkan
kemitraan yang dilakukan termasuk kategori tingkat kemitraan madya (501-750).
Hasil penilaian persepsi menurut petani mitra menunjukkan kuadran I (prioritas
utama) memiliki nilai persentase tertinggi sebesar 30.00 persen dengan 9 atribut.
Sementara penilaian persepsi menurut CV Yan&s Fruit and Vegetables
menunjukkan dominan pada Kuadran III (prioritas rendah) sebesar 53.33 persen
dengan 16 atribut.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddcFood Commodityid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBandung, Jawa Baratid
dc.titleAnalisis Kemitraan Usaha Tomat di Lembang, Jawa Barat (Studi Kasus Kelompok Usahatani Mekar Tani Jaya).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKemitraanid
dc.subject.keywordKinerjaid
dc.subject.keywordTomatid
Files in this item
2017mul.pdf
Description:
Copyright&&& of . Jl. Raya Darmaga Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 West Java Indonesia All rights reserved. 2017
Indonesia DSpace Group&
Copyright&&& of . Jl. Raya Darmaga Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 West Java Indonesia All rights reserved. 2017
Indonesia DSpace Group&Alkylaromatics in Detergents Manufacture: Modeling and Optimizing Linear Alkylbenzene Sulfonation - Dolganova - 2018 - Journal of Surfactants and Detergents - Wiley Online Library
Advertisement
Linear alkylbenzene sulfonic acid (ASA) is the main ingredient of many commercial formulations for industrial and domestic synthetic detergents. The current industrial ASA production method includes sulfonation of linear alkylbenzene (LAB) with sulfur trioxide in tubular falling-film reactors. The present study investigates the influence of light alkylaromatics on the efficiency of ASA production. After dealkylation and polymerization, these aromatic compounds form viscous components in the sulfonation reactor. This increases the organic liquid viscosity and disrupts the uniformity of sulfonation. We present the results of IR analysis of the LAB and ASA samples, which indicate that the viscous components are sulfones that are part of the unsulfonated matter. With due consideration of the sulfonation process reaction network, we developed a mathematical model for a sulfonation reactor considering the alkylaromatics content in the feed flow and its effect on the reaction rates. The results allowed the improvement of sulfonation process in terms of increasing the number of days between the reactor washings. The sulfur flow rate increased from 371.7 to 380.9 kg h&1 at the end of this period for the aromatics content in LAB of 4 wt.% and from 372.1 to 380.1 kg h&1 for aromatics content in LAB of 6 wt.%. The proposed modifications of the process modes can increase the SO3 conversion up to 98%.海岛素对马铃薯晚疫病的控害效果--《南方农业》2018年04期
海岛素对马铃薯晚疫病的控害效果
【摘要】:新型生物农药海岛素是一种氨基寡糖素,能抗病、抗逆和增产。海岛素和化学农药对马铃薯晚疫病的控制效果试验表明:"海岛素+化学药剂"、化学药剂、海岛素防治效果分别为95.83%、92.67%、70.56%;实产比清水对照增加率分别为52.9%、44.0%、23.1%;"海岛素+化学药剂"处理经济效益最高,每667 m~2较对照净增产值372.94元。
【作者单位】:
【分类号】:S435.32
欢迎:、、)
支持CAJ、PDF文件格式,仅支持PDF格式
【相似文献】
中国期刊全文数据库
沈云树;[J];中国马铃薯;2000年03期
郝香英,杨慧芳;[J];青海农技推广;2000年03期
孔令权;[J];云南农业;2000年08期
李成军;[J];中国农学通报;2000年06期
郑持炎,贾军,龚小东,彭宏;[J];植物医生;2000年02期
曲春梅;吴海雁;古玉山;刘君;;[J];种子世界;2000年05期
Pham Xuan T[J];河北农业大学学报;2001年02期
Maung Maung M[J];河北农业大学学报;2001年02期
宋伯符;[J];河北农业大学学报;2001年02期
高凤梅;[J];农业科技通讯;2001年04期
中国重要会议论文全文数据库
彭九慧;郭丽霞;马秀玲;杨庆红;毛佩柱;;[A];第26届中国气象学会年会农业气象防灾减灾与粮食安全分会场论文集[C];2009年
陈铎文;周晓罡;丁玉梅;孙茂林;张绍松;;[A];中国植物病理学会2009年学术年会论文集[C];2009年
李青青;李继平;李建军;惠娜娜;王立;;[A];粮食安全与植保科技创新[C];2009年
陈素华;张晓磊;;[A];第28届中国气象学会年会——S11气象与现代农业[C];2011年
金光辉;孙秀梅;曹淑敏;盛万民;夏平;;[A];中国马铃薯学术研讨会与第五届世界马铃薯大会论文集[C];2004年
丁明亚;隋友;吉荣岭;刘春生;;[A];中国马铃薯学术研讨文集(1996)[C];1996年
魏占花;李占香;郭雄;马长莲;;[A];中国作物学会马铃薯专业委员会2000年年会论文集[C];2000年
金光辉;孙秀梅;曹淑敏;盛万民;夏平;;[A];中国作物学会马铃薯专业委员会2004年年会论文集[C];2004年
雷崇艺;;[A];2007年中国马铃薯大会(中国马铃薯专业委员会年会暨学术研讨会)、全国马铃薯免耕栽培现场观摩暨产业发展研讨会论文集[C];2007年
孙茂林;赵永昌;杨艳丽;R.J.H;[A];中国植病、菌物学会杭州联合年会论文集[C];2008年
中国重要报纸全文数据库
周静;[N];凉山日报(汉);2007年
张丽丽?张子家
曹作砚;[N];恩施日报;2008年
王瑜;[N];农民日报;2012年
高琳 通讯员
姜月清;[N];中国气象报;2012年
庄俊康;[N];甘肃经济日报;2012年
王朝霞;[N];甘肃日报;2012年
李峰;[N];甘肃日报;2012年
常永平;[N];农民日报;2012年
甘泉县植保站;[N];陕西科技报;2012年
鲁明;[N];农民日报;2013年
中国博士学位论文全文数据库
徐征;[D];西南大学;2006年
杜鹃;[D];华中农业大学;2013年
高文;[D];华中农业大学;2012年
史晓蕾;[D];华中农业大学;2011年
姚彦坡;[D];中国农业大学;2015年
杨宇;[D];华中农业大学;2015年
吴田;[D];华中农业大学;2009年
中国硕士学位论文全文数据库
李洋;[D];河北农业大学;2010年
曹静;[D];河北农业大学;2002年
何慧龙;[D];昆明理工大学;2003年
贾鹏程;[D];西北农林科技大学;2015年
邵芳;[D];华中农业大学;2013年
杨永梅;[D];内蒙古农业大学;2016年
戎昕;[D];华中农业大学;2016年
刘文文;[D];昆明理工大学;2005年
赵振杰;[D];河北农业大学;2014年
孙秀青;[D];华中农业大学;2009年
&快捷付款方式
&订购知网充值卡
400-819-9993

我要回帖

更多关于 人类绒毛膜促性腺激素 的文章

 

随机推荐